eKO NARwoyo

Saturday, February 6, 2010


Pengukuran VSWR

dengan

Site Master Anritsu s332b


Pengukuran VSWR

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) didefinisikan sebagai perbandingan (atau ratio) antara tegangan rms maksimum dan minimum yang terjadi pada saluran yang tidak match. Bila saluran transmisi dengan beban tidak sesuai (missmatch), di mana impedansi saluran tidak sama dengan Impedansi beban dan gelombang dibangkitkan dari sumber secara kontinyu, maka dalam saluran transmisi selain ada tegangan datang V+

juga terjadi tegangan pantul V-. Akibatnya, dalam saluran akan terjadi interferensi antara V+ dan V- yang membentuk gelombang berdiri (standing wave). Suatu parameter baru yang menyatakan kualitas saluran terhadap gelombang berdiri disebut dengan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR).

Dibawah ini beberapa persamaan rumus VSWR :

VSWR = Vmax / Vmin …………………………………………(1)

1 + √ (RP / FP)

VSWR = …………………………………..(2)

1 - √ (RP / FP)

Coeffisien Reflected : .ρ =(VSWR-1) / (VSWR+1) ……….(3)

Return Loss (RL) : RL= -20 log ρ ……………..……(4)

FP = Forward Power (Daya yang dipancarkan dari sumber ke beban)

RP = Reflected Power , (Daya pantul dari beban ke sumber)

ρ = Coeffisien pantul

Hubungan antara VSWR dengan Return Loss prinsipnya sama saja, nilai VSWR sendiri dinyatakan dalam rasio atau perbandingan dan nilai Return Loss dinyatakan dB. Antena yg bagus menyerap energi 90% dan 10% yg dipantulkan kembali ke sumber.

Nilai VSWR ini sangat dipengaruhi oleh dua hal :

1. Perbedaan Impedanasi saluran transmisi dengan beban.

2. Diskontinuitas saluran transmisi, yg disebabkan oleh pemasangan konektor yg kurang bagus, bending feeder terlalu berlebihan atau kerusakan pada feeder itu sendiri.

ALAT UKUR DAN PROSEDUR PENGUKURAN :

Adapun alat ukur yang digunakan yaitu :

1. Site Master ANRITSU type S3332B

2. Precision OPEN / SHORT,

3. Precision TERMINATION / LOAD

4. Test Port Extension Cable.




Ada 5 (lima) item prosedur pengukuran, diantaranya adalah :

1. Setting Frekuensi dan Kalibrasi

2. Pengukuran VSWR

3. Pengukuran Return Loss (RL)

4. Pengukuran Distance to Fault (DTF)

5. Pengukuran Cable/Waveguide Loss (CL)

I. Setting Frekuensi dan Kalibrasi

Sebelum melakukan pengukuran, sebaiknya alat ukur dikalibrasi terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

A). SETTING RANGE FREQ.

1. Tekan tombol MODE

2. Pilih FREQ-VSWR atau Return Loss

3. Tekan ENTER

4. Tekan tombol FREQ/DIST

5. Tekan F1 soft key

6. Masukan angka 8,9,0 atau pilih Freq yg telah ditentukan/disimpan

7. Tekan ENTER utk menentukan F1=890 MHz

8. Tekan F2 soft key

9. Masukan angka 9,6,0 a atau pilih Freq yg telah ditentukan/disimpan

10. Tekan ENTER utk menetukan F2=960 MHz

B). KALIBRASI

1. Tekan Tombol START CAL (akan mun

cul pesan “Connect Open to RF out port”

2. Pasang precision “OPEN” kemudian tekan ENTER, akan muncul pesan “Measuring OPEN” setelah proses itu selesai muncul pesan “Connect SHORT to RF out

port”

3. Lepaskan precision OPEN, pasang precisi

on SHORT kemudian tekan tombol ENTER dan akan muncul pesan

“Measuring SHORT” setelah itu muncul pesan lagi “Connect TERMINATION to RF o

ut”

4. Lepaskan precision SHORT dan pasang precision TERMINATION tekan ENTER dan akan muncul pesan “Measuring TERMINATION”

5. Periksa di sudut kiri atas tulisan CAL ON (alat ukur sudah terkalibrasi dengan baik).


C). AMPLITUDE / LIMIT

1. Tekan tombol AMPLITUDE atau LIMIT untuk masuk ke menu skala.

2. Misal utk VSWR tekan

softkey TOP, tentukan nilai atasnya (missal: 1.3 ) dan tekan BOTT

OM utk menentukan nilai bawahnya (missal: 1).

3. Misal utk RETURN LOSS tekan softkey TOP, tentukan nilainya (missal: 0) dan tekan BOTTOM utk menentukan nilainya (missal: 54)

D). SAVE SETUP

1. Untuk menyimpan konfigurasi setting tekan SAVE SE

TUP alu gunakan panah utk memilih lokasi 1-10 dan ENTER.

E). RECALL SETUP

1. Tekan tombol RECALL SETUP.

2. Gunakan panah utk memilih setting yg diinginkan kemudian ekan ENTER.

F). SAVE DISPLAY

1. Tekan SAVE DISPLAY utk mengaktifkan menu alfanumerik

2. Gunakan softkey utk memasukkan huruf/angka yg akan disimpan dalam memori.

G). RECALL DISPLAY

1. Tekan tombol RECALL DISPLAY

2. Gunakan panah utk memilih data yg akan ditampilkan lalu ENTER.

II. Pengukuran VSWR

1. Tekan tombol MODE.

2. Gunakan panah utk memilih FREQ-SWR kemudian tekan ENTER.

3. Untuk memilih range Frekuensi seperti PROSEDUR A.

4. Kemudian Kalibrasi seperti prosedur B.

5. Setelah itu pasang konektor feeder (ujungny

a dibebani antenna) ke alat ukur atau bisa juga menggunakan kabel extension dari alat ukur, hal ini utk memudahkan mobilisasi pengukuran.

6. Kemudian amati hasil pengukuran dan tandai amplitudo grafiknya dengan marker

SETTING MARKER

1. Tekan tombol MARKER utk masuk ke menu marker.

2. Tekan softkey M1, tekan softkey EDIT dan masukan nilai frekuensi yg diinginkan (missal: 900) tekan ENTER, setting M1=900 MHz. Tekan softkey BACK utk kembali ke menu marker.

3. Ulangi langkah1 dan 2 utk M2.


III. Pengukuran Return Loss

1. Tekan Tombol MODE.

2. Gunakan panah utk memilih FREQ-RETURN LOSS kemudian tekan ENTER

3. Langkah-langkah berikutnya sama dengan pengukuran VSWR.


V. Pengukuran Distance to Fault

1. Tekan tombol MODE

2. Gunakan panah utk memilih DTF-SWR lalu ENTER

3. Setting kalibrasi dan range freq. seperti langkah A & B.


IV. Pengukuran Cable/Waveguide Loss

Pengukuran Cable Loss ini menggunakan Precision SHORT di ujung feedernya.

1. Tekan tombol MODE

2. Gunakan panah dan pilih CABLE LOSS-ONE PORT, tekan ENTER

3. Tekan AMPLITUDE utk masuk ke menu skala

4. Tekan softkey TOP lalu tentukan nilai atasnya

5. Tekan softkey BOTTOM lalu tentukan bawahnya.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Kalibrasi alat ukur harus selalu dilakukan sebelum memulai pengukuran.

2. Mengetahui spesifikasi material seperti Loss Connector, Feeder, jumper eeder, splitter, antenna dan lain-lain.

3. Sebelum pengukuran, pastikan dahulu bahwa instalasi sudah terpasang bagus.

4. Menggunakan kabel extension lebih leluasa bergerak dalam melakukan pngukuran.

posted by eKO NARwoyo at 1:15 AM 0 comments

Monday, February 16, 2009



Cari Kode Area Nomor Telkomsel
dengan
HLR Lookup (BETA)

Pernahkah Anda dimiskol orang, tapi Anda tak tahu itu no. siapa dan dari mana? Cukup mudah mengetahui ini nomor area mana.

Silahkan klik link ini http://pulsa.web.id/hlrlookup/

lalu Silakan masukkan nomor MSISDN yang dimaksud, klik search, lalu muncullah dari area mana nomor itu, misalnya : BANDUNG, MADIUN, SURABAYA, dll.

Selamat Mencoba…!!!

posted by eKO NARwoyo at 8:56 PM 0 comments

Tuesday, December 9, 2008



.:: Job Baru, Suana Baru, Spirit Baru ::.


Tidak terasa 1,5 bulan sudah meninggalkan DataUtama Comunity tempat luar biasa yg telah menempa & mendewasakanku, begitu berat rasanya meninggalkan teman2 seperjuangan mencari sesuap nasi di perusahaan tersebut, tp mo gmn lagi "life must go on" kata Mbah Maridjan hehehe...

Sekarang aq berlabuh (cie kayak kapal pesiar wae) di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia PT.Telkomsel sebagai Staff OMC Reg.V Jateng & DIY (Operational & Maintenance Center). Akhirnya kesampaian jg cita2ku bekerja di bidang seluler setelah kurang lebih 2 tahun makan asam garam di bidang komunikasi data.

Sesuai job desc di sini kerjaanku memonitoring network BTS area Jateng & DIY (Telkomsel Reg.V). Untuk posisi OMC Staff sendiri terdiri dari 5 orang org staff yaitu Kang Hary, Kang Deny Adhe & Kusnan Hadinoto boto limo.

Untuk monitoring network di gunakan software yg bernama Citrix BR 9 ICA Client asli buatan Siemens & ga da yg jual ato nyewain lho, klo ga percaya cari aja Nafiri hehehe...


1. Tampilan Software Citrix BR 9 ICA Client



Reg.V di bagi menjadi 5 AWG yaitu AWG Semarang, Solo, Tegal, Purwokerto dan Yogyakarta. Tiap-tiap AWG wajib kita monitoring Active Alarms nya. Selain 5 AWG tadi yg terpenting kita harus monitoring Active Alarms Mr.PJ (Perwira Jaga) kemudian ngasih comment bila ada site yg trouble, mengapa penting karena nti comment kita akan masuk ke database Siemens di Jakarta (katanya sih getooo), kaya gini nih tampilan Active Alarms Mr.PJ :


2.Tampilan Active Alarms Mr.PJ


klo yg ni contoh tampilan Active Alarms per AWG :


3.Tampilan Active Alarms AWG Semarang



trs yg ni contoh Active Alarms AWG Yogyakarta :


4.Tampilan Active Alarms AWG Yogyakarta

Untuk Active Alarms AWG yg laen krg lebih bentuknya samalah kaya gambar yg di atas ntuu, selain Active Alarms ada jg yg namanya RC Region. RS Region berisikan pembagian AWG masing-masing regional dan BSC yg menghandle beberapa BTS. Mau tau isinya monggo tak kasih liat :

5.Tampilan RC Region

Gambar di atas namanya RC Region, kotak-kotak warna ijo trs di dalemnya ada kaya tongkat itu di sebut O-Link, kemudian kotak yg warna merah ada tanda kaya kunci itu merupakan simbol dari BSC. apa bila simbol BSC itu di klik maka akan muncul tampilan seperti berikut :


6.Tampilan beberapa BTS yang di handle BSC


Tampilan di atas merupakan kumpulan beberapa BTS yang di handle oleh BSC, sebagai contoh BSC Gombel 1 terdiri dari beberapa BTS diantaranya : ADA Mall Indoor, Bukit Kencana, Combat Tol Manyaran, Elektro Undip dll. Masing masing BTS mempunyai konfigurasi yang berbeda antara satu dengan yg laen tergantung kepadatan user wilayah tersebut. misal BTS Elektro Undip konfigurasinya TRX pasti berbeda dengan BTS Nyatnyono, karena usernya lebih banyak.


7.Tampilan BTS Elektro Undip dengan 3 TRX di sektor I

Gambar di atas adalah tampilan BTS Elektro Undip Tembalang, kita liat bahwa di sektor 1 terdiri 3 TRX di mana 1 TRX ada terdapat 8 channel frequency. berbeda dengan konfigurasi BTS Nyatnyono di mana cm terdapat 2 TRX.

8.Tampilan BTS Nyatnyono dengan 2 TRX

Demikian tulisan saya hari ini berhubung saya mau belanja untuk keperluan supporting OMC kapan-kapan kita lanjut lagi, sekian dan terima kasih.

posted by eKO NARwoyo at 9:17 PM 0 comments

Wednesday, September 3, 2008




.:: Flashback jaman kuliah (Part II) ::.


ADSL

(Asymmetric Digital Subscriber Line)



1. Gambaran Umum

Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada. ADSL melakukan pengiriman sinyal dengan cepat melalui sambungan telepon biasa dengan kecepatan 512 kbps (upstream) dan 8 Mbps (downstream). ADSL merupakan salah satu keluarag xDSL bersama-sama dengan HDSL, SHDSL, SSDSL, VDSL, dan lain-lain.

ADSL (Asymmetric Digital Subscribel Line) menggunakan kabel yang sama dengan jalur telepon Telkom. Kabel dan peralatan Telkom membatasi frekuensi yang dipergunakan oleh switch, pesawat telepon dan peralatan lainnya. Suara manusia normal dapat dibawa dalam frekuensi mulai dari 0 hingga 3.400 Hz yang mana adalah wilayah yang cukup sempit. Kabel itu sendiri memiliki potensi untk membawa frekuensi hingga beberapa megahertz. Dengan membatasi frekuensi yang dibawa melalui kabel telepon, sistem telepon dapat mengemas sejumlah kabel dalam bentuk yang kecil tanpa harus berinterferensi satu sama lainnya. Data digital ADSL dapat menggunakan kapasitas jalur telepon dengan aman. ADSL adalah teknologi yang terpengaruh oleh jarak. Sejalan dengan bertambah jauhnya pelanggan dari sentral ADSL, kualitas sinyal menurun dan kecepatan juga turun. Batas terjauh untuk ADSL adalah 5,5 km.

ADSL itu sendiri sebenarnya hanyalah suatu MODEM yang biasa kita gunakan untuk akses internet dengan “dial up connection”, bukan suatu system sambungan/jaringan. Teknologi ADSL adalah suatu teknologi MODEM. Jadi kalau kita sedang berbicara tentang ADSL, artinya kita sedang berbicara tentang suatu MODEM yang dalam hal ini adalah MODEM ADSL.

Lalu apa bedanya dengan modem konvensional yang memiliki kecepatan pentransferan data maksimum 56 kbps? Perbedaan antara modem ADSL dengan modem konvensional yang paling mudah kita jumpai adalah dalam kecepatan pentransferan (upload/download) data. Walaupun sama-sama menggunakan saluran telepon umum sebagai jalur komunikasinya, kecepatan pada modem ADSL berkisar antara 1.5 Mbps sampai 9 Mbps. Perbedaan kecepatan yang mencolok diantara keduanya (modem konvensional dan ADSL) dikarenakan perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirim sinyal/data.

Pada modem konvensional digunakan frekuensi dibawah 4 kHz, sedangkan pada modem ADSL digunakan frekuensi diatas 4kHz. Umumnya modem ADSL menggunakan frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz (lihat gambar dibawah). Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan pentransferan sinyal/data antara modem konvensional dan modem ADSL.





2. Suara dan Data

Ada dua standar ADSL. Pertama adalah CAP (Carrierless Amplitude Phase) dan kedua adalah DMT (Discrete Multi Tone).
Pada CAP, suara percakapan dibawa pada frekuensi 0 sampai 4.000 Hz. Kanal upstream dibawa pada frekuensi 25.000 sampai 160.000 Hz. Kanal downstream mulai dari 240.000 Hz dan seterusnya, maksimum sampai kurang lebih 1.500.000 Hz. Pemisahan frekuensi dimaksudkan meminimalkan kemungkinan interferensi antar kanal.

DMT juga membagi sinyal menjadi beberapa kanal terpisah tetapi tidak menggunakan dua kanal untuk upstram dan downstream data. Sebaliknya, DMT membagi data menjadi 247 kanal terpisah, masing-masing selebar 4.000 hz. Setiap kanal dimonitor dan bila qualitasnya terganggu, sinyalnya dipindahkan ke kanal lain. Sistem ini secara konstan memindahkan sinyal di antara kanal-kanal, selalu mencari kanal terbaik untuk mengirim dan menerima data. Beberapa kanal bawah digunakan sebagai kanal dua arah, upstream dan downstream. Ini membuat DMT lebih rumit untuk diterapkan namun memberikan fleksibilitas yang tinggi terhadap jaringan dengan kualitas yang bervariasi.


3. Peralatan

Peralatan menggunakan dua buah alat, satu di sisi pelanggan (disebut CPE, Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi Telkom. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL atau router ADSL). Di sisi Telkom terdapat ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subscriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. DSLAM mengumpulkan koneksi dari pelanggan-pelanggan dan meneruskannya melalui sebuah jalur kecepatan tinggi ke ISP. DSLAM dapat juga menyediakan fungsi tambahan termasuk routing IP address. ADSL memberikan jalur tersendiri dari pelanggan hingga ke DSLAM yang berarti pelanggan tidak akan merasakan turunnya unjuk kerja apabila terjadi penambahan pelanggan.


posted by eKO NARwoyo at 9:41 PM 0 comments

Sunday, August 17, 2008




.: Flashback jaman kuliah (part I) :.

(Dasar Telekomunikasi)


Wah dah lama juga ga aq buka buku kuliah tentang dasar telekomunikasi, sekedar refresh sekalian mengenang masa-masa kuliah & mencoba mengingat apa yg telah aq pelajari dulu :

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'Telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga :


Dalam sistem telekomunikasi sendiri kita sering mengenal signal, signal adalah arus data yang mangalir melalui media transmisi, signal sendiri di bedakan menjadi dua macam yaitu signal analog dan digital.

Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. Signal analog adalah suatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan. Satu komplit gelombang dimulai dari voltase nol kemudian menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase terendah dan kembali ke voltase nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misalnya dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10 Hz. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan secara berkesinambungan. Pelayanan dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang mendapat error dibandingkan dengan data dalam bentuk digital. Gelombang analog ini disebut baud. Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut.


Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem adalah bilangan bulat dari 0 - 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ). Pada sistem digital, amplifier (pada sistem analog) digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.

Keuntungan kedua dari sistem komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal. Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama. Namun di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem komunikasi digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar. Secara gampangannya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit, sedang analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang dicuplik/di sampling, kalau samplingnya semakin sering atau deltanya makin kecil, katakan mendekati nol, maka sinyal digital bisa terlihat menjadi analog kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang karena diskrit, sedang analog anda harus menggunakan diferensial integral. cara bodone (paling bodo) nek analog bentuk gelombange sinus (ujungnya tumpul gitulah), digital itu bentuk gelombangnya Kotak.

Kalau alat2 yg digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prinsip digital, ini lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend lagi, karena digital dengan clock yg makin kecil Gega Herzt atau lebih, perilakunya sudah menjadi seperti rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli rangkaian analog. kalau untuk telekomunikasi, mau tidak mau masih melibatkan analog, karena harus menggunakan sinyal pembawa (carrier), komunikasi digitalpun hanya datanya yg didigitalkan (data digital (0-1) dimodulasi dengan carrier sinyal analog) di akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau contoh komponen yg bekerja dengan prinsip analog : Transistor, Tabung TV, IC-IC TTL, IC Catu daya. Digital : IC logika, microcontroller, FPGA. Rangkaian analog adalah kebutuhan dasar yang tak tergantikan di banyak sistem yang kompleks, dan menuntut kinerja yang tinggi. Coba kita lihat sedikit aplikasi dimana analog sulit atau bahkan mustahil untuk digantikan.

1. Pemrosesan Sinyal dari Alam
secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. misalnya sinyal suara dari mikrofon, seismograph dsb walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC. nah pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah itu sangat sulit, ini memerlukan orang-orang analog.

2. Komunikasi Digital
Untuk mengirim sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi sinyal analog, memerlukan juga perancangan ADC dan DAC.

3. Disk Drive Electronics
Data storage --> binari (Digital) dibaca oleh "magnetic head" --> ANALOG (small, few milli Volt, high noise) disini sinyal perlu di "amplified, filtered, and digitized".

4. Penerima nir-kabel (wireless)
Sinyal yang diambil/diterima oleh antenna penerima RF adalah ANALOG (few milli volt, high noise)

5. Penerima Optis
mengirim data kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data harus diubah menjadi bentuk cahaya (light) = ANALOG perlu perancangan rangkaian kecepatan tinggi, dan pita lebar (broadband) oleh orang analog. (saat ini kecepatan receiver 10-40Gb/s).

6. Sensor
Video Camera --> citra/image diubah menjadi arus mengunakan larik fotodioda
sistem ultrasonik --> menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudo accelerometer --> mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi
itu adalah kerjaan Analog.

7. Mikroprosesor & Memory
walaupun sesungguhnya DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design), perilakunya mirip analog --> dilihat sebagai sinyal analog --> perlu pengertian tentang sistem Analog.

kenapa analog lebih sulit dari digital?

1. digital hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus memepertimbangkan speed, power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb.

2. Analog lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan & presisi).

3. jarang yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out dan sintesis secara otomatis.

4. Modelling & Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan perilaku yang "aneh".

5. Teknologi sekarang banyak digunakan dan dirancang untuk memproduksi produk digital, karena itu sulit kalau mau memproduksi yang analog. Dalam konteks komputer (mesin komputer) maka analog dan digital dalam penerapannya yaitu:

- Analog Computer
Digunakan untuk data yang sifatnya kontinyu dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk fisik,seperti misalnya arus listrik,temperatur,kecepatan,tekanan,dll

- Digital Computer
Digunakan untuk data berbentuk angka atau huruf.

Keunggulan :
- Memproses data lebih tepat dibandingkan dengan komputer analog
- Dapat menyimpan data selama masih dibutuhkan oleh proses
- Dapat melakukan operasi logika
- Data yang telah dimasukkan dapat dikoreksi atau dihapus
- Output dari komputer digital dapat berupa angka, huruf,grafik maupun gambar

- Hybrid Computer
Kombinasi komputer analog dan digital.

~ dari berbagai sumber ~

:topOK:





posted by eKO NARwoyo at 5:30 AM 0 comments

Wednesday, August 13, 2008


Yahoo! Messenger Multi Login





Mungkin sudah banyak yg tau mengenai cara2 membuat Yahoo Messenger tanpa menggunakan software, bagi yg belom tau silahkan di praktekan langkah2 berikut :

  1. Download dan install Y!M versi 8 disini.
  2. Buka Registry Editor (Start > Run > ketik “regedit” > OK).
  3. Expand folder HKEY_CURRENT_USER > Software > Yahoo > pager.
  4. Klik kanan pada folder pager, pilih New > Key. Beri nama “Test”.
  5. Tempatkan cursor pada folder baru tersebut (Test), pada kolom bagian kanan yang saat ini hanya ada string (Default), klik kanan lalu pilih New > DWORD value. Beri nama “Plural”.
  6. Klik ganda DWORD Plural yang baru saja dibuat. Pada “Value data” isikan angka satu dan pastikan bagian “Base” ada pada pilihan Hexadecimal.

Bingung dgn penjelasan saya diatas? Ada alternatif lain kok.

Buka Notepad, lalu ketikkan:

REGEDIT4
[HKEY_CURRENT_USER\Software\yahoo\pager\Test]
"Plural"=dword:00000001
  1. Selesai mengetik, pilih menu File > Save > scroll ke pilihan ‘All Files’ pada kotak ‘Save as type:’ > beri nama file dengan ekstensi “.reg”, misal ym8multilogin.reg > klik save.
  2. Buka folder tempat anda menyimpan file tadi, klik ganda. Akan muncul jendela “Are you sure you want to add…”, klik Yes dan Yes lagi.

Sekarang anda bisa menggunakan 2 Y!M untuk login dengan ID yang berbeda sekaligus di dalam satu komputer.


Selamat mencoba! :topOK:



posted by eKO NARwoyo at 9:09 AM 0 comments

Wednesday, July 23, 2008



TIPS & TRIK

Mengamankan Jaringan Wireless

powered by : eko narwoyo




Jaringan nirkabel atau yang sering disebut dengan wireless network cukup mudah untuk di set up, dan juga terasa sangat nyaman, terutama jika kita menginginkan agar bisa berjalan jalan keliling rumah atau kantor dengan komputer portable tetapi tetap bisa tetap mengakses jaringan internet. Namun, karena wireless menggunakan gelombang, maka akan lebih mudah untuk di-hack daripada koneksi yang menggunakan kabel. Ada beberapa tips disini untuk mengamankan wireless network.

Adapun langkah langkahnya sebagai berikut

  1. Memakai Enkripsi. Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak wireless access points (WAPs) tidak menggunakan enkripsi sebagai defaultnya. Meskipun banyak WAP telah memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di securitynya, dan seorang hacker yang berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu masih tetap lebih baik daripada tidak ada enkripsi sama sekali. Pastikan untuk men-set metode WEP authentication dengan “shared key” daripada “open system”. Untuk “open system”, dia tidak meng-encrypt data, tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP dibandingkan dengan yang 40-bit.

  2. Gunakan Enkripsi yang Kuat. Karena kelemahan kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, WAP harus men-supportnya. Sisi client juga harus dapat men-support WPA tsb.

  3. Ganti Default Password Administrator. Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua WAP produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh para hacker, yang nantinya dapat menggunakannya untuk merubah setting di WAP anda. Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi WAP adalah mengganti password default tsb. Gunakan paling tidak 8 karakter, kombinasi antara huruf dan angka, dan tidak menggunakan kata kata yang ada dalam kamus.

  4. Matikan SSID Broadcasting. Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara default, SSID dari WAP akan di broadcast. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network tsb, karena SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agak dapat terkoneksi dengan network tsb.

  5. Matikan WAP Saat Tidak Dipakai. Cara yang satu ini kelihatannya sangat simpel, tetapi beberapa perusahaan atau individual melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi intruder untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak dipakai.

  6. Ubah default SSID. Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari network kita.

  7. Memakai MAC Filtering. Kebanyakan WAP (bukan yang murah murah tentunya) akan memperbolehkan kita memakai filter media access control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari computer computer yang boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari MAC atau alamat fisik yang ada di network card masing masing pc. Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak. Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan sniffing paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan MAC address yang valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan seorang intruder yang masih belum jago jago banget.

  8. Mengisolasi Wireless Network dari LAN. Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ atau perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya adalah memasang firewall antara wireless network dan LAN. Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.

  9. Mengontrol Signal Wireless. 802.11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet. Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antenna omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket WAP setandard. Selain itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi diri dari intruder. Sebagai tambahan, ada beberapa WAP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui config WAP tsb.

  10. Memancarkan Gelombang pada Frequensi yang Berbeda. Salah satu cara untuk bersembunyi dari hacker yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekwensi yang berbeda (yaitu di frekwensi 5 GHz), NIC yang di desain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak akan dapat menangkap sinyal tsb.

semoga bermanfaat bagi nusa dan bangsa MERDEKA....!




posted by eKO NARwoyo at 1:49 AM 2 comments